Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Bagaimana mimpimu?indahkah?

Jalur SNMPTN UM. UM, universitas mahasantuy katanya.  Nyatanya, UM terkenal dengan sejuta keelokannya serta lulusan yang kompeten. Menjadikan UM sebagai salah satu kampus yang didambakan setiap generasi muda. Tak khayal banyak calon mahasiswa baru yang ingin menimba ilmu di kampus yang dulunya dikenal sebagai IKIP Malang. Sudah selayaknya bagi mahasiswa baru bersyukur atas diterimanya di kampus ini. Tapi alangkah baiknya kita sebagai mahasiswa harus lebih kritis. Namanya juga mahasiswa. Beda dengan siswa. Apalagi maba yang pikirannya masih jernih. Maka dari itu harus selektif dalam berbagai hal. Akhir-akhir ini banyak bermunculan grup whatsaap yang mengatasnamakan Diskusi Maba UM.  Namun, berisi oknum yang tidak bertanggung jawab. Mulanya mereka memberikan informasi mengenai daftar ulang dan segala tetek bengeknya. Tanpa disangka mereka juga memiliki maksud terselubung. Maka dari itu BEM BEM fakultas mengeluarkan woro-woro agar tidak sembarang masuk grup diskusi whatsaap. Nah yan

UM BERGERAK

Perkuliahan online tak semudah apa yang kita pikirkan. Mungkin dibenak kita bisa santuy kuliah sambil makan, rebahan, dan aktivitas santai lainnya. Alhasil perkuliahan online juga memiliki banyak lubang. Salah satunya yakni kendala kuota. Tak sedikit kuota yang digunakan untuk perkuliahan online ini. Banyak keluhan mahasiswa yang terdengar. Berbagai upayapun dilakukan. Salah satunya yakni DPM UM melakukan rekap aspirasi mahasiswa. "Kami memberikan link kepada mahasiswa mengenai aspirasi yang akan mereka sampaikan" ungkap salah satu anggota komisi satu DPM UM 2020. Mereka pun langsung melanjutkan aspirasi tersebut kepada wakil rektor 3. Sehingga diperoleh keputusan  UM memberikan subsidi kuota sebesar 30GB(20 GB di bulan April dan 10 GB di bulan Mei) Untuk aspek sipejar dan siakad masih belum menemukan titik terang mengenai penambahan memori baru Untuk kegiatan ormawa  yang melibatkan massa sementara ditunda dan mengikuti protokol yang ada Penulis: Nur Fitriya

SULURAN TANGAN UM

Covid 19 - Pandemi yang mengancam kesejahteraan masyarakat RI. Penyebarannya pun sudah mencapai penjuru negeri, terutama di Kota Malang yang merupakan kota besar kedua di Jawa Timur. Hal ini mengakibatkan berbagai aktivitas terhenti. Salah satunya civitas akademika UM tidak dapat melaksanakan perkuliahan tatap muka dan terpaksa melaksanakan kuliah daring atau online. Dampak lain yang tak kalah penting ialah sebagian besar mahasiswa hengkang dari kandang singa, kembali ke kampung halaman masing2 yang menimbulkan tidak efektifnya masa perkuliahan. Terbukti, dengan keaktifan mahasiswa dalam kuliah daring yang dipertanyakan.   Mahasiswa yang memilih menetap di Malangpun merasakan berbagai kesulitan. Terutama mahasiswa semester akhir yang diambang kebingungan. Maka dari itu pihak UM memberi donasi kepada mereka yang tetap berada di Malang dengan membagikan berbagai bahan makanan maupun masker. Penulis Nur Fitriya Penyunting :Amina Divina