Titipan dari Ayah by : Winanda Almaluna (SMAN 1 Pare) Juara I lomba Cerpen Nasional Malam mengadu, tentang cintanya kepada purnama. Dilukiskannya dengan elok lekuknya di tengah malam yang romantis. Dari sudut pandang seorang gadis muda, cinta itu digenggamnya. Ia tatap lekat - lekat seribu bintang yang terpapar pada gulita. Berharap ada satu bintang yang bernama ayah, menyapanya. Amanda terdiam menatap tubuh ayahnya yang kaku, tak bergerak sama sekali. Ia tak mengerti mengapa ayah jadi sekaku ini. Dua hari lalu, ayah yang bekerja sebagai nelayan, nekat pergi saat cuaca mendung pekat seperti akan ada badai yang datang. Alasannya sederhana. Bagi seorang nelayan miskin di pesisir pantai popoh, yang terpenting adalah menyekolahkan anak – anaknya sampai tinggi, agar tak melaut seperti ayahnya. Amanda adalah alasan utama mengapa ayah senekat itu. “Tinggal selangkah lagi. Kamu harus jadi dokter nduk.” Katanya sebelum pergi. Amanda terisak dalam diam, tak menyangka.
Mahasiswa Peneliti dan Penulis Produktif Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang